DUMAI – Aksi unjuk rasa atau sering disebut demo di gate pintu masuk Kawasan Industri Dumai (KID) Pelintung, aktifitas perusahaan lumpuh, Selasa (6/5/2025) sore.
Hal ini tampak dari kemacetan panjang di sepanjang jalan utama Dumai – Pakning.
Dalam pantauan lebih kurang 2 KM, kendaraan berat maupun sedang berhenti di sepanjang jalan yang ingin memasuki kawasan perusahaan tersebut.
Mobil-mobil tersebut terhalang masuk lantaran masa aksi memblokade pintu masuk kawasan tersebut.
Masa melakukan aksi unjuk rasa dimulai dari pulul 14.00 WIB dan hingga kini masih berlangsung.
Sebelumnya telah diberitakan, Gate pintu masuk Kawasan Industri Dumai (KID) Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai akan didemo.
Demo tersebut dilakukan oleh warga yang mengatasnamakan dari Aliansi Pengusaha – Masyarakat Kota Dumai.
Berdasarkan surat pemberitahuan aksi yang beredar dengan Nomor 03/APM-KD/V/2025, demo akan berlangsung pada Selasa 06 Mei 2025 pukul 14.00 WIB s/d selesai.
Jumlah masa yang akan dikerahkan dalam surat tersebut berjumlah 1000 orang dengan membawa atribut soundsystem serta spanduk.
Adapun tuntutan aksi unjuk rasa terdiri dari:
1. UTAMAKAN Pengusaha Lokal untuk seluruh jenis/bidang pekerjaan di PT. WILMAR-DUMAI.
2. Proses penerbitan SPO dan BA, untuk dapat dipercepat dan dipermudah
3. Untuk jenis pekerjaan BA URGENT, Harga/Nilai Pekerjaan Harus menyesuaikan dengan status URGENT dan harus disepakati bersama sebelum pekerjaan dimulai (minimal 3x lipat dari harga pekerjaan Normal)
4. Untuk nilai pekerjaan yang tertuang di SPO, TIDAK BOLEH ada pengurangan lagi
5. EHS RULES harus di evaluasi ulang, dengan tidak memberikan denda kepada para Pengusaha secara zolim dan membabi buta, dan mengembalikan denda yang telah dikenakan terhadap para pengusaha
6. Pekerjaan dengan nilai dibawah 2 Miliyar, HARUS ditender di Dumai dan WAJIB menggunakan pengusaha lokal Kota Dumai
7. Mendesak jenis-jenis pekerjaan yang ditiadakan (Refair Maintenance) di zaman GM SIMON PANJAITAN untuk diadakan kembalikan seperti sebelumnya
8. Mendesak Humas PT. WILMAR-DUMAI “Marwan Anugrah” untuk diganti, karena tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat
9. Mendesak Manager EHS “Veri Tarigan” untuk diganti karena telah memberlakukan denda secara zolim kepada para pengusaha
10. Jika seluruh tuntutan diatas tersebut tidak direalisasikan. Maka kami minta Simon Panjaitan untuk angkat Kaki dari Kota Dumai.
Saat dihubungi, Muhammad Zulfan Arif, salah satu kordinator lapangan di dalam surat tersebut, membenarkan akan ada aksi unjuk rasa di KID Pelintung.
“Benar. Surat pemberitahuan aksi juga sudah kita masukkan ke Polres Dumai,” katanya. **
PimpRed, (Bastian Jambak )